Bapak Pendidikan Nasional Indonesia

Selamat Hari Pendidikan Nasional kawan-kawan..

Upacara paling menyenangkan ya hari ini? Kita bisa mengenang jasa para pahlawan, khususnya mengenang jasa Ki Hajar Dewantoro.
Untuk menyikapi Hari Pendidikan Nasional, kita sebagai Anak Indonesia, dari hal sepele misalnya cukup khidmat apabila mengikuti upacara. Hayooo, siapa yang upacara masih sering ngobrol? (Padahal gue kebanyakan ngobrol hehehe.)
Sedikit mengupas sejarah tentang Ki Hajar Dewantara, nih, ya.
Beliau lahir Tanggal 2 Mei 1889 Di Kota Yogyakarta, di masa Hindia Belanda.
Kalau di itung-itung, umurnya sekarang 125th. WOW!
Ki Hajar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Anak keraton gitu deeeh.
Oiya, sebelum mempunyai nama Ki Hajar Dewantara, beliau punya nama lain. Nama lainnya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Nah, pada tahun 1922 namanya berubah jadi Ki Hajar Dewantara, seperti yang kita tahu sekarang ini.
Beliau memperjuangkan Pendidikan Indonesia sewaktu Indonesia dijajah Belanda. Karena Beliau menentang Belanda, Beliau diasingkan ke Belanda. Diculik kali, ya?
Ki Hajar Dewantara menciptakan semboyan, ada yang tau semboyan yang diciptakan Ki Hajar Dewantara? Ah masa lupa? Lupa atau nggak tau? Atau lupa dan nggak tau? Hahaha. Ini semboyannya:
 "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani."
Artinya
"Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan."

Beliau wafat pada tanggal 26 April 1959 sewaktu berumur 69th.
Semoga kita sebagai Anak-anak Indonesia, bisa memperjuangkan Pendidikan Indonesia. Terlebih membangkitkan semangat belajar siswa-siswi Indonesia. Selamatkan Generasi Muda!




Sumber: Bang Wikipedia

0 komentar: